Daftar Blog Saya
Selasa, 27 Juni 2023
Makalah
Esai
Problematik di Era-digital: Media Sebagai Agama Baru dan Agama Sebagai Media Bagi Masyarakat Modern
Oleh: Ahmad Hadi Irpana
Agama bisa menjadi pemersatu sekaligus bisa menjadi pemisah atau pemecah belah kerukunan bermasyarakat. Pada umumnya agama adalah wadah dan sebagai eksistensi bagi penganutnya yang yakin akan adanya Tuhan. Agama harus dipahamisebagai nilai-nilai yang baik, karna yang paling penting dari agama adalah pengaplikasian nilai-nilai pada agama itu sendiri, bukan hanya dikenal sebagai simbol-simbol formal atau narasi teks belaka. Dengan adanya agama, moral serta psikologis yang baik dapat di bangun pada diri manusia. Di sisi lain, adanya media yang hadir di tengah-tengah masyarakat, terkhusus internet dan juga televisi yang sangat terlihat pengaruhnya di kehidupan manusia modern, yang mampu merubah perilaku dan perbuatan seseorang. Pengaruh tersebut bisa membawa seseorang ke jalan yang positif atau terjerumus ke hal-hal yang negatif.
Full teks:
Esai
Membentuk Karakter Kepemimpinan Yang Ideal bagi Mahasiswa Era-Orde Maya Melalui Aktualisasi Iman Kepada Nabi dan Rasul
Oleh: Ahmad Hadi Irpana
Mahasiswa adalah seorang yang mengemban pendidikan di perguruan tinggi. Mahasiswa di sebut-sebut sebagai agent of change atau agen perubahan. Mahasiswa juga di sebut sebagai kaum intelektual yang di anggap lebih pintar dan berpengetahuan di bandingkan dengan orang awam. Hanya dengan duduk-duduk santai di warung kopi atau yang sekarang sering di sebut dengan cafe, sambil diskusi dan bincang-bincang santai para mahasiswa dapat menuangkan pemikiran ilmiahnya dan tak jarang mendapatkan gagasan-gagasan yang berkaitan dengan masalah di sekitarnya, sehingga mampu membuka ruang solusi terhadap masalah-masalah tersebut.
Full Teks:
Ranah Ilmu
Nasehat Guru Zuhdi “Dalam Penolakan Ada Bahasa Cinta”
Oleh: Ahmad Hadi Irpana
e-mail: Irpana243@gmail.com
Banyak sekali beredar cuplikan video hasil tangan-tangan
kreatif yang menayangkan sebuah nasehat seorang ulama asal Kalimantan Selatan,
yakni alm. KH. Ahmad Zuhdiannor (W: 9 Ramadhan 1441) di media sosial seperti Facebook,
Instagram, Tik Tok, You Tube, story WhatsApp dan lainnya. Isi dari video
tersebut adalah nasehat agar bisa memahami kehendak Allah S.W.T, bahwa ketika seorang
hamba meminta sesuatu kepada Allah tetapi tidak kunjung dikabulkan, bukan
berarti Allah tidak mencintai hamba-Nya. Justru di dalam penolakan tersebut ada
cinta kasih Allah terhadap seorang hamba.
Kata alm. KH. Ahmad Zuhdiannor atau yang akrab dipanggil
Guru Zuhdi bahwa dalam penolakan ada bahasa cinta. Ketika seorang pria meminta
kepada teman wanitanya supaya dicarikan kekasih hati untuk dirinya, namun teman
wanitanya tersebut menolak. Maka, kata Abah Guru Zuhdi seorang pria harus jeli
dan peka, ada bahasa cinta di dalam penolakan tersebut. Mana mungkin seseorang bisa
rela melepas orang yang dicintainya begitu gampangnya. Demikian analogi yang
dipaparkan seorang ulama karismatik dari tanah Banjar yang sontak direspon gemuruh
tawa jemaah pengajian beliau.
Begitu pula hubungan seorang hamba dengan Tuhannya.
Ketika, seseorang berdo’a meminta kekayaan, jabatan yang tinggi, sembuh dari
penyakit dan segala yang berkaitan dengan kebahagiaan di dunia. Ketika Allah
tidak kunjung mengabulkan permintaannya, maka seorang hamba harus paham dan
mengerti bahwa yang diinginkan Allah adalah agar hamba tersebut berdo’a untuk
dekat dengan-Nya, agar hamba tersebut
menginginkan Alah bukan kekayaan, bukan kesehatan dan jabatan yang diinginkannya.
Kurang lebih begitu apa yang disampaikan Abah Guru Zuhdi kepada jemaah
pengajian beliau.
Namun pada dasarnya, semua do’a pasti dikabulkan oleh Allah, hanya saja do’a-do’a tersebut kadang ditunda untuk dikabulkan, karena terhalang dosa kemaksiatan. Terkadang, Allah juga mengganti permintaan yang diinginkan hamba-hamba-Nya dengan sesuatu yang mereka butuhkan. Sungguh tampak sifat Rahman dan Rahim Allah terhadap hambanya. Namun sayang, kebanyakan dari hamba-Nya tidak mau mengerti dan tetap melakukan perbuatan yang melanggar hukum Allah. Semoga kita tergolong dalam hamba yang dicintai Allah dan tergolong hamba yang sabar serta tergolong hamba-hamba-Nya yang mau mengerti dan paham akan kehendak Allah S.W.T. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.
Referensi:
Selasa, 20 Juni 2023
Ranah Ilmu
Hidup Adalah Seni Untuk Mengenal Tuhan
Oleh: Ahmad Hadi Irpana
Manusia sejatinya adalah seorang khalifah atau pengganti. Maksudnya adalah pengganti (perwakilan) Allah yang ditugaskan untuk mengatur, merawat dan menjaga kemaslahatan, perdamaian dan kesejahteraan di dunia. Semua keperluan manusia telah tersedia, tinggal bagaimana manusia menggunakannya, apakah untuk kebaikan atau sebaliknya.
Manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna lagi istimewa. Yang menjadikannya istimewa ialah manusia memiliki nafsu sekaligus akal. Berbeda dengan hewan yang hanya memiliki nafsu dan malaikat yang hanya memiliki akal. Dengan adanya nafsu dan akal manusia bisa menjadi makhluk paling rendah dibandingkan hewan dan bisa menjadi makhluk mulia melebihi malaikat.
Gampang sekali mereka yang mengatakan “kenapa kau ciptakan aku Tuhan!”, dengan dalih hidupnya di dunia sengsara, miskin, cacat dan sebagainya, padahal kita di hidupkan (diciptakan) memiliki tujuan sendiri dan sudah ditentukan.
Tidak ada hal yang paling nikmat selain bisa mengenal (ma`rifat) kepada Sang pemberi nikmat. Kita dihidupkan (diciptakan) berarti Allah memberi peluang bagi kita untuk mengenalnya. Coba pikirkan, andai kita tidak dihidupkan, kita tidak akan pernah tau adanya dunia, adanya surga, alam semesta, dan kita tidak akan pernah mengenal Tuhan yang menciptakan kita. Suatu keindahan, kenikmatan, keagungan dan kemuliaan seseorang bisa diciptakan didunia. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Az-Zariyat ayat 56:
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah/ mengenal/ makrifat) kepada-Ku.
Maka jelaslah untuk apa kita diciptakan? Hidup adalah seni untuk mengenal. Mengenal yang Maha Mengenal. Maka dari itu jangan sampai menyia-nyiakan hidup yang telah Allah anugrahkan kepada kita. Allah maha tau lagi berlaku adil, Allah tau yang terbaik untuk hambanya, tugas kita adalah berbaik sangka kepada-Nya. Sesuatu yang telah ditetapkan untuk kita adalah hadiah dari Allah, sekalipun itu adalah kesusahan dan kesengsaraan. Oleh karena itu para wali-wali Allah dan orang-orang shaleh lagi beriman tidak ada satupun diantara mereka yang berkomentar atas apa yang diberikan Allah kepada mereka. Allah S.W.T berfirman dalam Q.S Yunus Ayat 62:
اَلَآ اِنَّ اَوْلِيَاۤءَ اللّٰهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۚ
Artinya: Ingatlah wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
Para auliya illah tidak pernah merasakan kesedihan disebabkan apa yang menimpa mereka. Dan mereka tidak takut akan kejamnya dunia, sebab dunia memang tempatnya kekejaman, kesengsaraan dan kesenangan yang menipu. Kita sebagai orang yang beriman hendaknya meniru prilaku para wali-wali Allah tersebut.
Puisi?
Malam dan Sunyi Gelap langit merayap lembut, Lembayung jingga mulai redup Ku rebah di pangkuan sunyi. Malam membisik lagu rahasia, meredam...
-
Jangan Terlena dengan Suasananya Bulan Ramadhan adalah bulan yang selalu dinanti-nanti oleh umat Muslim di seluruh dunia, karena pada bulan ...
-
Malam dan Sunyi Gelap langit merayap lembut, Lembayung jingga mulai redup Ku rebah di pangkuan sunyi. Malam membisik lagu rahasia, meredam...
-
Wih wih wiihh,.. Ada yang viral lagi nih. Lagi-lagi kasus kdrt + perselingkuhan dan banyak yang gak nyangka. Gimana enggak, selebgram cantik...