Daftar Blog Saya

Selasa, 27 Juni 2023

Makalah

 Teori dan Pemikiran Pierre Felix Bourdieu

Oleh: Ahmad Hadi Irpana

        Fakta di lapangkan sering kali terlihat bahwa kaum yang memiliki kekuasaan akan mendominasi kaum yang tidak memiliki kekuasaan. Ini adalah permasalahan dalam bidang sosial. Dalam perkembangannya telah banyak lahir para tokoh-tokoh yang mengkaji tentang permasalahan tersebut dengan perspektif dan teori-teorinya masing-masing.
        Pierre Felix Bourdieu adalah seorang sosiolog sekaligus filsuf yang banyak mengkaji dibidang tersebut, dengan mengemukakan pemikiran atau teori-teorinya. Berawal dari tertarik dengan pemikiran-pemikiran para filsuf dan sosiolog lainnya, ia mendapatkan model pemikirannya sendiri, yakni strukturalisme konstruktif yang setidaknya termuat beberapa konsep yakni tentang habitus, ranah dan modal. Lebih lanjut akan dibahas secara singkat dan sederhana (mudah dipahami) dalam sub-judul berikutnya.

Full Teks:

Esai

Problematik di Era-digital: Media Sebagai Agama Baru dan Agama Sebagai Media Bagi Masyarakat Modern

Oleh: Ahmad Hadi Irpana

        Agama bisa menjadi pemersatu sekaligus bisa menjadi pemisah atau pemecah belah kerukunan bermasyarakat. Pada umumnya agama adalah wadah dan sebagai eksistensi bagi penganutnya yang yakin akan adanya Tuhan. Agama harus dipahamisebagai nilai-nilai yang baik, karna yang paling penting dari agama adalah pengaplikasian nilai-nilai pada agama itu sendiri, bukan hanya dikenal sebagai simbol-simbol formal atau narasi teks belaka. Dengan adanya agama, moral serta psikologis yang baik dapat di bangun pada diri manusia. Di sisi lain, adanya media yang hadir di tengah-tengah masyarakat, terkhusus internet dan juga televisi yang sangat terlihat pengaruhnya di kehidupan manusia modern, yang mampu merubah perilaku dan perbuatan seseorang. Pengaruh tersebut bisa membawa seseorang ke jalan yang positif atau terjerumus ke hal-hal yang negatif.

Full teks:

pdf

Esai


Membentuk Karakter Kepemimpinan Yang Ideal bagi Mahasiswa Era-Orde Maya Melalui Aktualisasi Iman Kepada Nabi dan Rasul 

Oleh: Ahmad Hadi Irpana

Mahasiswa adalah seorang yang mengemban pendidikan di perguruan tinggi. Mahasiswa di sebut-sebut sebagai agent of change atau agen perubahan. Mahasiswa juga di sebut sebagai kaum intelektual yang di anggap lebih pintar dan berpengetahuan di bandingkan dengan orang awam. Hanya dengan duduk-duduk santai di warung kopi atau yang sekarang sering di sebut dengan cafe, sambil diskusi dan bincang-bincang santai para mahasiswa dapat menuangkan pemikiran ilmiahnya dan tak jarang mendapatkan gagasan-gagasan yang berkaitan dengan masalah di sekitarnya, sehingga mampu membuka ruang solusi terhadap masalah-masalah tersebut. 


Full Teks:

Pdf

Ranah Ilmu

 


Sumber: Pinterest "Security Check Required"

Nasehat Guru Zuhdi “Dalam Penolakan Ada Bahasa Cinta”

Oleh: Ahmad Hadi Irpana
e-mail: Irpana243@gmail.com

 

Banyak sekali beredar cuplikan video hasil tangan-tangan kreatif yang menayangkan sebuah nasehat seorang ulama asal Kalimantan Selatan, yakni alm. KH. Ahmad Zuhdiannor (W: 9 Ramadhan 1441) di media sosial seperti Facebook, Instagram, Tik Tok, You Tube, story WhatsApp dan lainnya. Isi dari video tersebut adalah nasehat agar bisa memahami kehendak Allah S.W.T, bahwa ketika seorang hamba meminta sesuatu kepada Allah tetapi tidak kunjung dikabulkan, bukan berarti Allah tidak mencintai hamba-Nya. Justru di dalam penolakan tersebut ada cinta kasih Allah terhadap seorang hamba.

Kata alm. KH. Ahmad Zuhdiannor atau yang akrab dipanggil Guru Zuhdi bahwa dalam penolakan ada bahasa cinta. Ketika seorang pria meminta kepada teman wanitanya supaya dicarikan kekasih hati untuk dirinya, namun teman wanitanya tersebut menolak. Maka, kata Abah Guru Zuhdi seorang pria harus jeli dan peka, ada bahasa cinta di dalam penolakan tersebut. Mana mungkin seseorang bisa rela melepas orang yang dicintainya begitu gampangnya. Demikian analogi yang dipaparkan seorang ulama karismatik dari tanah Banjar yang sontak direspon gemuruh tawa jemaah pengajian beliau.

Begitu pula hubungan seorang hamba dengan Tuhannya. Ketika, seseorang berdo’a meminta kekayaan, jabatan yang tinggi, sembuh dari penyakit dan segala yang berkaitan dengan kebahagiaan di dunia. Ketika Allah tidak kunjung mengabulkan permintaannya, maka seorang hamba harus paham dan mengerti bahwa yang diinginkan Allah adalah agar hamba tersebut berdo’a untuk dekat dengan-Nya,  agar hamba tersebut menginginkan Alah bukan kekayaan, bukan kesehatan dan jabatan yang diinginkannya. Kurang lebih begitu apa yang disampaikan Abah Guru Zuhdi kepada jemaah pengajian beliau.

Namun pada dasarnya, semua do’a pasti dikabulkan oleh Allah, hanya saja do’a-do’a tersebut kadang ditunda untuk dikabulkan, karena terhalang dosa kemaksiatan. Terkadang, Allah juga mengganti permintaan yang diinginkan hamba-hamba-Nya dengan sesuatu yang mereka butuhkan. Sungguh tampak sifat Rahman dan Rahim Allah terhadap hambanya. Namun sayang, kebanyakan dari hamba-Nya tidak mau mengerti dan tetap melakukan perbuatan yang melanggar hukum Allah. Semoga kita tergolong dalam hamba yang dicintai Allah dan tergolong hamba yang sabar serta tergolong hamba-hamba-Nya yang mau mengerti dan paham akan kehendak Allah S.W.T. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.


Referensi:


Selasa, 20 Juni 2023

Ranah Ilmu

Hidup Adalah Seni Untuk Mengenal Tuhan

Oleh: Ahmad Hadi Irpana

E-mail: irpna243@gmail.com


Manusia sejatinya adalah seorang khalifah atau pengganti. Maksudnya adalah pengganti (perwakilan) Allah yang ditugaskan untuk mengatur, merawat dan menjaga kemaslahatan, perdamaian dan kesejahteraan di dunia. Semua keperluan manusia telah tersedia, tinggal bagaimana manusia menggunakannya, apakah untuk kebaikan atau sebaliknya.

Manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna lagi istimewa. Yang menjadikannya istimewa ialah manusia memiliki nafsu sekaligus akal. Berbeda dengan hewan yang hanya memiliki nafsu dan malaikat yang hanya memiliki akal. Dengan adanya nafsu dan akal manusia bisa menjadi makhluk paling rendah dibandingkan hewan dan bisa menjadi makhluk mulia melebihi malaikat.

Gampang sekali mereka yang mengatakan “kenapa kau ciptakan aku Tuhan!”, dengan dalih hidupnya di dunia sengsara, miskin, cacat dan sebagainya, padahal kita di hidupkan (diciptakan) memiliki tujuan sendiri dan sudah ditentukan.

 Tidak ada hal yang paling nikmat selain bisa mengenal (ma`rifat) kepada Sang pemberi nikmat. Kita dihidupkan (diciptakan) berarti Allah memberi peluang bagi kita untuk mengenalnya. Coba pikirkan, andai kita tidak dihidupkan, kita tidak akan pernah tau adanya dunia, adanya surga, alam semesta, dan kita tidak akan pernah mengenal Tuhan yang menciptakan kita. Suatu keindahan, kenikmatan, keagungan dan kemuliaan seseorang bisa diciptakan didunia. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Az-Zariyat ayat 56:

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah/ mengenal/ makrifat) kepada-Ku.

Maka jelaslah untuk apa kita diciptakan? Hidup adalah seni untuk mengenal. Mengenal yang Maha Mengenal. Maka dari itu jangan sampai menyia-nyiakan hidup yang telah Allah anugrahkan kepada kita. Allah maha tau lagi berlaku adil, Allah tau yang terbaik untuk hambanya, tugas kita adalah berbaik sangka kepada-Nya. Sesuatu yang telah ditetapkan untuk kita adalah hadiah dari Allah, sekalipun itu adalah kesusahan dan kesengsaraan. Oleh karena itu para wali-wali Allah dan orang-orang shaleh lagi beriman tidak ada satupun diantara mereka yang berkomentar atas apa yang diberikan Allah kepada mereka. Allah S.W.T berfirman dalam Q.S Yunus Ayat 62:

اَلَآ اِنَّ اَوْلِيَاۤءَ اللّٰهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۚ

Artinya: Ingatlah wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.

Para auliya illah tidak pernah merasakan kesedihan disebabkan apa yang menimpa mereka. Dan mereka tidak takut akan kejamnya dunia, sebab dunia memang tempatnya kekejaman, kesengsaraan dan kesenangan yang menipu. Kita sebagai orang yang beriman hendaknya meniru prilaku para wali-wali Allah tersebut.


Puisi?

Malam dan Sunyi Gelap langit merayap lembut, Lembayung jingga mulai redup Ku rebah di pangkuan sunyi. Malam membisik lagu rahasia, meredam...