Si Badut Penghibur
Mulia banget ya pekerjaan badut itu,
dia berusaha membuat orang bahagia walau ia menderita; ucapku.
Kamu mau jadi badut?; Kau bertanya.
Aku sudah sering melakukannya; jawabku.
Iya, menjadi badut penghibur, penghibur perasaan!
Apakah lara masih menghiasi hatimu? Aku harap kau sudah baik-baik saja
Atau, apakah usahaku menghiburmu tak jua membuatmu sembuh
Maaf, aku akan berusaha lagi
Jangan khawatirkan tentangku, memang beginilah seharusnya pekerjaanku
Menghiasi diri dengan wajah bercat putih, memakai pakaian mencolok, wig rainbow,
dan hidung tomat yang amat merah
Tolong jangan bersedih, aku tak kuat melihat air matamu, dan aku tak berani
menghapusnya dengan tangan lusuhku
Kau tercipta untuk mendapatkan yang terbaik
Pelan-pelan saja, sembuh tidak bisa dipaksa, ia hanya perlu waktu, dan
sedikit hiburan
Aku siap menjadi badutmu, walau lara tak jua bisa kuelak
Aku, yang hanya seorang penghibur memang pantas mendapatkannya
Melihatmu bahagia, sudah membuatku bersyukur
Namun, jangan kau larang hatiku mengharap lebih, ketika kau sandarkan kepala
di bahuku
Tenang saja, aku tak memintamu membalas harapan itu
Pergilah ketika kau sudah menemukan yang pantas menurutmu
Datanglah ketika dia berhasil meremukkan hatimu kembali
Aku akan menghiburmu lagi, dan lagi
Aku tetap di sini
Menunggumu ketika hancur
Aku tetap di sini
Walau diriku lebih hancur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar