Daftar Blog Saya

Selasa, 28 Mei 2024

Jurnal KTI KINMU 3

 Representasi Nilai-Nilai Eko-Sufisme pada Animasi Wall-E dalam Menunjang Terwujudnya Sustainable Development Goals: Analisis Semiotika Roland Barthes

Ahmad Hadi Irpana

Universitas Islam Negeri Antasari, Banjarmasin


Abstrak

Artikel ini membahas representasi nilai-nilai eko-sufisme dalam animasi “Wall-E” dan bagaimana representasi tersebut dapat mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui lensa analisis semiotika Roland Barthes, penelitian mencoba mengadopsi metode kualitatif dengan teknik pengambilan data observasi, yakni dengan menonton film animasi “Wall-E” dari awal hingga akhir untuk mengidentifikasi dan menganalisis tanda-tanda visual, naratif, dan simbolik sesuai dengan konsep semiotika model Barthes, yang berkaitan dengan nilai-nilai eko-sufisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa “Wall-E” tidak hanya sebagai karya hiburan tetapi juga sebagai media yang kaya akan pesan lingkungan dan spiritual. Animasi ini menggambarkan krisis ekologis yang diakibatkan oleh perilaku konsumerisme berlebih dan menawarkan pandangan sufistik terhadap hubungan manusia dengan alam. Dalam konteks SDGs, “Wall-E” berpotensi menjadi alat edukatif yang mempromosikan kesadaran dan tindakan berkelanjutan.


Full Teks PDF 

 

Yooo

Mau curhat dikit!

Miris Njiirrr! Kota Rafah (Palestin) yang kita tau dipenuhi tawa kanak-kanak dan penduduk palestin yang mengungsi, sekarang tenggelam dalam lautan tangis dan jeritan, ....... aiiittssz.

Setiap hari memang perjuangan bagi mereka, tapi baru-baru ini kulihat dan kudengar aksi terkutuk Zionis menghancurkan hati setiap insan (normal) di seluruh dunia.

Dalam jangka waktu yang gak begitu lama, banyak tren2 yang bermunculan di media sosial, dengan hashtag “Pray for Palestine", dengan dibarengi membagikan video2 detik2 pengeboman, kemudian tren refresentasi bendera semangka, dan pertarungan narasi netizen.

Terlepas dari formalitas dan ikut-ikutan belaka, rasanya juga pengen sih bagiin video2 dan ikut tren2 semacam itu. Tapi aku punya caraku sendiri dalam menanggapi dan menentang segala aksi terkutuk Zionis. Itu sebabnya aku gak dan jarang ikut tren apapun, sooo berenti tanya-tanyaaaaaaa, bukannya gak rispec atau gak kasian sama merekaaaaaaaa, tapi terkadang liat orang tidur di jalan aja gak tahan, apalagi liat video-video detik2 pengeboman yang nampilin korban-korban gitu njirr huhuhuuu.....

Eeeiitt... Tapi yang membuatku gelagak dan agak gimana-gimana......

28 Mei’24 kemarin, kulihat ada dua warna dalam postingan insta story, pertama tren “National Couple Day! Post your other half” dan “All Eyes on Rafah”.

Sebagian orang hanya mempost dan ikut satu tren, tapi yang lucu ada yang ikut dua-duanya, woy lah.

Dua suasana hati yang berbeda dalam satu hari. Yang satu tren bagiin kebahagiaan dan satu lagi tren untuk bagiin bela sungkawa. Heeiii, maksudnya apa loh, lu bahagia apa sedih sih huhuhu.

Dahlah, terserah mau gimana-gimana juga, yang pasti ini adalah ujian bagi kita dan bagi mereka (Palestina). Ujian kita saat ini adalah keimanan dan tanggapan terkait konflik besar yang ada di sana. Dan ujian terbesar kita adalah, ketika kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk mereka, karena rasanya tidak cukup kalau hanya mengandalkan doa hhmm. Tapi jangan putus doanya yaaaa... tetep doain.

Kemudian lanjutkan aja semampu kalian dan dengan cara kalian, kalau memang dengan membagikan video2, informasi, ikut tren pengkampanyean pray for palestine dan semacamnya di media sosial, dan itu membuat kalian sudah merasa melaksanakan kewajiban dalam membatu mereka (palestin), maka teruskan.

Selebihnya mari kita berharap dan berdoa, semoga Allah berikan jalan keluar bagi setiap hambanya yang kesulitan. Aamiin

Puisi?

Malam dan Sunyi Gelap langit merayap lembut, Lembayung jingga mulai redup Ku rebah di pangkuan sunyi. Malam membisik lagu rahasia, meredam...