Aku Tidak Berniat Mencintai Orang yang Tidak Tulus Mencintai
Lebih baik menerima orang yang "mencintai" walau masih belum ada rasa suka di hatimu untuknya, daripada menerima orang yang "dicintai" namun masih terkurung pada masa lalunya.
Aku ingin berbagi satu kisah.
Di satu lembah, ada seekor serigala jantan yang jatuh hati kepada rubah betina. Serigala jantan itu sangat mencintai sang rubah. Apapun keinginan sang rubah betina, akan selalu dia turuti, bahkan jiwa dan raganya pun dipersembahkan untuk sang kekasih hati.
Di samping itu, ada seekor Kelinci betina yang menyukai serigala jantan itu, namun dia tidak ingin serigala mengetahui perasaannya. Sang Kelinci sudah sangat lama mengagumi Serigala. Namun dia tau, hati Serigala hanya terpaut pada sang Rubah.
Suatu hari, datang seekor Macan yang gagah perkasa. Semua hewan betina di lembah itu merasa kagum dan ingin memiliki hatinya. Tidak terkecuali Rubah yang sudah memiliki Serigala di sampingnya. Hanya Kelinci yang mengabaikan Macan itu, sebab hatinya sudah terjatuh begitu dalam mencintai Serigala.
Semua hewan jantan merasa terusik dengan kehadiran Macan itu. Karena pasangan mereka dimabuk asmara dengan sang Macan, sehingga menafikan kekasih mereka. Tak terkecuali Serigala, dia juga merasa terusik dengan hadirnya Macan di lembah itu, dia merasa ada yang berubah dengan sikap Rubah, kekasihnya.
"Kamu kenapa, sikapmu akhir-akhir ini begitu dingin denganku" tanya Serigala kepada Rubah. "Tidak apa-apa, mungkin hanya perasaanmu saja" jawab Rubah."Tolong jangan menyembunyikan sesuatu dariku" kata serigala. "Tidak ada yang aku sembunyikan darimu!!!" ucap Rubah dengan nada yang tinggi. Serigala terkejut, tidak pernah sebelumnya Rubah bersikap kasar padanya. Serigala hanya diam tidak mengejar Rubah yang pergi setelah melontarkan kalimat bernada tinggi tadi.
****
Malam tiba, Rubah pergi ke sungai untuk meminum air dan mencari ikan untuknya makan. Sesampainya di sana, dia melihat Macan yang tengah mencari ikan juga. "Hai Macan" sapa Rubah. "Hai, mau apa malam-malam ke sini" tanya Macan. "Aku mau minum, sekalian mencari ikan untukku makan" jawabnya. "Oooh. Serigala mana, biasanya kamu dengan dia kan" tanyanya lagi. "Gak tau tuh, mungkin sama betina lain" ucapnya Rubah bohong.
Malam itu, Rubah dan Macan mengobrol banyak hingga mereka semakin akrab. Sang Serigala yang masih tak percaya kekasihnya berani membentaknya, merenung sendirian sambil memikirkan sikap Rubah yang semakin hari semakin berubah.
Di satu waktu, Serigala mendapati Rubah dengan Macan berduaan di tepi sungai saat dia ingin minum. "Rubah, kamu ngapain di sini berduaan dengan dia" ucap Serigala. Rubah terkejut dengan kehadiran Serigala. "A-aku gak ngapa-ngapain kok" jawab Rubah terbata-bata. "Kami sedang berpacaran" ucap Macan yang membuat Serigala marah. Ternyata Rubah yang begitu ia percaya, yang begitu ia cintai, berani menghianatinya.
Serigala sangat kecewa dengan apa yang telah dilakukan Rubah. Dia langsung pergi dari tempat itu, air matanya bercucuran, isak tangisnya begitu nyaring sampai didengar oleh hewan lain, tak terkecuali Kelinci. Merasa kasihan dengan Serigala, Kelinci mendekatinya dan mencoba menghibur Serigala.
"Sudah-sudah, masih banyak yang peduli denganmu, relakan lah dia yang sudah menghianatimu" ucap Kelinci menasehati Serigala. Namun tidak ada tanggapan dari Serigala, dia hanya tertunduk lesu. Namun Kelinci tidak pantang menyerah. Dia juga ikut sedih ketika melihat Serigala bersedih.
Di samping itu, Rubah dan Macan selalu bertemu dan bercanda gurau di tepi sungai tempat mereka pertama kali bertemu. Namun, di satu waktu yang lain, Rubah mendapati Macan kekasih barunya berduaan dengan seekor Jaguar betina. Mereka terdengar sedang bermesra-mesraan, Rubah yang tidak tahan pun langsung menghampiri keduanya. "Apa yang sedang kalian lakukan di sini!" ucapnya dari belakang. Macan dan Jaguar itu menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang mengatakan kalimat itu.
Betapa terkejutnya Macan, ternyata itu adalah Rubah. "Siapa dia, kenapa dia berbicara seperti sedang membentak kita" kata Jaguar yang merasa heran. "Dia adalah kekasihku, kamu ngapain nempel-nempel dengan dia!" ungkap Rubah. "Kekasih?" kata Jaguar terkejut. "Dia adalah kekasihku, aku telah lama memiliki hubungan dengannya" ungkap Jaguar yang merasa ialah kekasih Macan yang sebenarnya.
"Sudah-sudah. Kenapa bertengkar. Bagaimana kalau kalian berdua menjadi kekasihku saja" kata Macan menyampaikan ide gilanya dengan wajah yang begitu mesum. Jaguar merasa jijik dengan sikap Macan, dia tidak menyangka sifat aslinya ternyata begitu buruk, padalah dia sudah lama memiliki hubungan dengan Macan. "Aku tidak sudi. Ambil saja dia untuk mu" kata Jaguar, kemudian pergi.
Rubah yang masih di sana menatap tajam mata Macan, kemudian juga pergi meninggalkannya. Rubah sangat menyesal dengan perbuatan yang dia lakukan kepada Serigala. Dia padahal memiliki kekasih yang begitu peduli dan tidak akan menghianatinya. Namun sebaliknya, dialah yang menghianati Serigala dan memilih Macan sebagai kekasih barunya.
Rubah mencari Serigala untuk meminta maaf dan berusaha agar Serigala mau menerimanya kembali. Namun, seperhatian apapun Serigala terhadap Rubah dan sedalam apapun Serigala mencintai Rubah. Dia juga memiliki hati, dan hati akan kecewa apabila sudah dikhianati. Serigala tidak berniat mencintai hati yang tidak tulus mencintainya. Dia mampu memaafkan Rubah, namun tidak untuk kembali seperti dulu.
Di samping itu, Serigala malah menerima hati Kelinci yang sudah lama mencintainya. Rupanya, Kelinci mengungkapkan perasaannya di sela-sela ia menghibur Serigala yang tengah patah hati. Serigala sudah melupakan kenangannya dengan Rubah dan belajar untuk mencintai Kelinci yang begitu mencintainya.
Betapa bahagianya Kelinci, karena cintanya dibalas oleh Serigala. Melihat kelinci bahagia membuat hati Serigala juga ikut bahagia, walau dia masih belum memiliki perasaan yang sama dengan perasaan kelinci kepadanya. Namun, dia akan belajar mencintai Kelinci yang begitu mencintainya.
****
Katanya, kembali mencintai itu seperti mengulang membaca buku cerita. Akan ada hal baru, pemahaman baru, dan menemukan hal-hal yang terlewatkan, meski tidak ada kejutan dan rasa penasaran seperti awal pertama kali membaca. Karena kita sudah mengalami dan mengetahui alur cerita buku yang kita baca. Memang, dengan mencintai kembali, kita bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi sebelumnya.
Namun,,,
Ketika buku yang sudah kita baca memiliki cacat. Ada halaman yang hilang, ada kalimat yang terhapus di dalamnya, ada kata yang buram dan tidak jelas. Bisakah kita menemukan hal baru seutuhnya? Bisakah kita memperbaikinya?
Dan bisakah kita mencintainya seutuhnya?
Akan sangat sulit! Apalagi, cinta yang dulu diemban pupus karena sebuah penghianatan. Cinta itu pupus karena orang yang dicintai ternyata lebih mencintai orang lain.
Mungkin itu yang sedang aku rasakan. Dia yang begitu aku cintai, namun dia lebih mencintai orang lain. Bukannya tidak ingin berjuang untuk meyakinkannya. Hanya saja, pengalaman pahit sudah begitu sering kudapatkan, membuatku harus berpikir lebih panjang. Sulit, melelahkan, begitu menguras tenaga, pikiran, dan perasaan. Lebih baik berjuang mendapatkan hati seseorang yang tidak mencintai kita, namun tidak juga mencintai orang lain, itu akan lebih banyak peluang diterima.
Mungkin saat ini, aku akan menunggu pilihan dari-Nya saja, sambil memperbaiki diri lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar