Daftar Blog Saya

Rabu, 27 Desember 2023

#Meng-curhat

Namamu Abadi dalam Literasiku

Menulis adalah salah satu cara untuk mengekspresikan perasaan, terutama perasaan cinta. Banyak penulis yang mengabadikan nama orang yang dicintainya dalam karya-karya mereka, baik dalam bentuk puisi, cerpen, novel, maupun esai. Namun, tidak semua penulis beruntung mendapatkan balasan cinta dari orang yang diidam-idamkan. Ada yang harus merelakan kepergian orang yang dicintai, ada yang harus menyimpan rasa cinta dalam diam, dan ada yang harus menerima kenyataan bahwa orang yang dicintai sudah memiliki pasangan lain.

Salah satu penulis yang mengalami hal tersebut adalah penulis yang menulis tulisan ini hhhh. Penulis mengaku telah lama mencintai seorang wanita yang menjadi inspirasi dan motivasi penulis membuat tulisan. Wanita itu juga menjadi saksi dan sahabat dalam perjalanan hidup penulis. Namun, wanita itu tidak pernah mengetahui perasaan yang penulis rasakan kepadanya. Wanita itu hanya menganggap penulis sebagai teman biasa. Wanita itu bahkan sudah memiliki seorang kekasih.

Penulis tidak pernah berani mengungkapkan perasaan cinta kepada wanita itu. Penulis hanya bisa menulis tentang wanita itu dalam karya-karya penulis. Penulis selalu memasukkan nama wanita itu dalam cerita-cerita yang penulis buat, walau terkadang disamarkan. Penulis selalu membuat karakter yang mirip dengan wanita itu. Penulis selalu memberikan pujian dan penghargaan kepada wanita itu. Penulis selalu berharap wanita itu bisa membaca karya-karya penulis dan mengerti maksud penulis. Penulis selalu berdoa wanita itu bisa merasakan cinta penulis dan membalasnya.

Namun, itu semua hanya angan-angan penulis. Wanita itu tidak pernah membaca karya-karya penulis. Wanita itu tidak pernah mengerti maksud penulis. Wanita itu tidak pernah merasakan cinta penulis. Wanita itu tidak pernah membalas cinta penulis. Penulis tahu penulis tidak punya harapan. Penulis tahu penulis tidak pantas untuk wanita itu. Penulis tahu penulis harus melepaskan wanita itu. Tapi, penulis tidak bisa. Penulis terlalu mencintai wanita itu. Penulis terlalu bergantung pada wanita itu. Penulis terlalu takut kehilangan wanita itu.

Penulis hanya bisa berpegang pada karya-karya penulis. Penulis hanya bisa bersembunyi di balik kalimat-kalimat yang penulis buat. Penulis hanya bisa berfantasi di dalam imajinasi. Penulis hanya bisa mengabadikan nama wanita itu dalam literasi penulis. Penulis berharap suatu hari nanti, wanita itu bisa membaca tulisan ini dan tahu bahwa namanya abadi dalam literasi penulis.

Menulis adalah salah satu cara untuk mengekspresikan perasaan, terutama perasaan cinta. Namun, menulis juga bisa menjadi cara untuk melampiaskan rasa sakit, terutama rasa sakit karena cinta. Bagi Anda yang pernah mengalami hal serupa dengan penulis, semoga Anda bisa menemukan kebahagiaan dan kedamaian dalam menulis. Dan bagi Anda yang pernah menjadi inspirasi bagi penulis lain, semoga Anda bisa menghargai dan mengapresiasi karya-karya mereka. Karena, siapa tahu, nama Anda juga abadi dalam literasi mereka.


See You Ditulisan-tulisan Berikutnya:) ....

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi?

Malam dan Sunyi Gelap langit merayap lembut, Lembayung jingga mulai redup Ku rebah di pangkuan sunyi. Malam membisik lagu rahasia, meredam...