#Sampai Jumpa di Titik Bahagia Kita Masing-masing
Apakah pertemuan itu takdir??? Kalau iya, berarti
perpisahan pun adalah takdir bukan??? Atau, semua itu hanyalah kebetulan???
Iya. Rangkaian itu adalah kebetulan ... Kebetulan yang ditakdirkan.
Dulu, di suatu waktu, aku dipertemukan dengan seseorang
..., lahir dalam labirin hatiku akan satu rasa ... Awalnya memang mengelak, tak
ingin kuakui. Namun semakin aku mengelak, semakin aku bingung, apa yang sedang
terjadi pada hatiku. Lama..., akhirnya pun terima, terima tuk mengakui bahwa...,
aku sedang jatuh cinta.
Jatuh cinta memang biasa, seperti halnya cinta itu bisa
terbalas, pun sebaliknya. Di samping itu, optimisme lahir dalam diriku, “Aku
pasti diterima”. Namun prinsip yang telah tertanam dalam diriku mengatakan “Pacaran
hanya akan menghantarkan pada kesengsaraan”. Dalam pikirku, pacaran pada
dasarnya adalah putus. Dilema. Ingin kugunakan kesempatan ini. Namun takut
bukan kesempatan, melainkan menyempatkan, yang pada akhirnya akan usai. Pikirku
lagi, lebih baik tidak sama sekali, dan inilah yang terbaik.
Ahhh sial. Apa aku menyesal??? Satu sisi iya, pada awalnya. Namun kembali lagi, lebih baik tidak sama sekali, dan inilah yang terbaik. Aku tau kau menunggu, sampai pada akhirnya bosan lahir dengan perlahan, mungkin. Walau begitu, aku tetap dengan prinsipku dengan dalih “Menjaga”, aku sedang menjagamu. Apa kau paham??? Namun ya sudahlah. Sepi itu memang tidak enak, benarkan??? Silahkan cari penghibur lain dan sampai jumpa di titik bahagia kita masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar