Daftar Blog Saya

Minggu, 31 Desember 2023

#Meng-Curhat

Aku Tidak Berniat Mencintai Orang yang Tidak Tulus Mencintai




Lebih baik menerima orang yang "mencintai" walau masih belum ada rasa suka di hatimu untuknya, daripada menerima orang yang "dicintai" namun masih terkurung pada masa lalunya.

Aku ingin berbagi satu kisah.

Di satu lembah, ada seekor serigala jantan yang jatuh hati kepada rubah betina. Serigala jantan itu sangat mencintai sang rubah. Apapun keinginan sang rubah betina, akan selalu dia turuti, bahkan jiwa dan raganya pun dipersembahkan untuk sang kekasih hati.

Di samping itu, ada seekor Kelinci betina yang menyukai serigala jantan itu, namun dia tidak ingin serigala mengetahui perasaannya. Sang Kelinci sudah sangat lama mengagumi Serigala. Namun dia tau, hati Serigala hanya terpaut pada sang Rubah.

Suatu hari, datang seekor Macan yang gagah perkasa. Semua hewan betina di lembah itu merasa kagum dan ingin memiliki hatinya. Tidak terkecuali Rubah yang sudah memiliki Serigala di sampingnya. Hanya Kelinci yang mengabaikan Macan itu, sebab hatinya sudah terjatuh begitu dalam mencintai Serigala.

Semua hewan jantan merasa terusik dengan kehadiran Macan itu. Karena pasangan mereka dimabuk asmara dengan sang Macan, sehingga menafikan kekasih mereka. Tak terkecuali Serigala, dia juga merasa terusik dengan hadirnya Macan di lembah itu, dia merasa ada yang berubah dengan sikap Rubah, kekasihnya.

"Kamu kenapa, sikapmu akhir-akhir ini begitu dingin denganku" tanya Serigala kepada Rubah. "Tidak apa-apa, mungkin hanya perasaanmu saja" jawab Rubah."Tolong jangan menyembunyikan sesuatu dariku" kata serigala. "Tidak ada yang aku sembunyikan darimu!!!" ucap Rubah dengan nada yang tinggi. Serigala terkejut, tidak pernah sebelumnya Rubah bersikap kasar padanya. Serigala hanya diam tidak mengejar Rubah yang pergi setelah melontarkan kalimat bernada tinggi tadi.

****

Malam tiba, Rubah pergi ke sungai untuk meminum air dan mencari ikan untuknya makan. Sesampainya di sana, dia melihat Macan yang tengah mencari ikan juga. "Hai Macan" sapa Rubah. "Hai, mau apa malam-malam ke sini" tanya Macan. "Aku mau minum, sekalian mencari ikan untukku makan" jawabnya. "Oooh. Serigala mana, biasanya kamu dengan dia kan" tanyanya lagi. "Gak tau tuh, mungkin sama betina lain" ucapnya Rubah bohong.

Malam itu, Rubah dan Macan mengobrol banyak hingga mereka semakin akrab. Sang Serigala yang masih tak percaya kekasihnya berani membentaknya, merenung sendirian sambil memikirkan sikap Rubah yang semakin hari semakin berubah.

Di satu waktu, Serigala mendapati Rubah dengan Macan berduaan di tepi sungai saat dia ingin minum. "Rubah, kamu ngapain di sini berduaan dengan dia" ucap Serigala. Rubah terkejut dengan kehadiran Serigala. "A-aku gak ngapa-ngapain kok" jawab Rubah terbata-bata. "Kami sedang berpacaran" ucap Macan yang membuat Serigala marah. Ternyata Rubah yang begitu ia percaya, yang begitu ia cintai, berani menghianatinya.

Serigala sangat kecewa dengan apa yang telah dilakukan Rubah. Dia langsung pergi dari tempat itu, air matanya bercucuran, isak tangisnya begitu nyaring sampai didengar oleh hewan lain, tak terkecuali Kelinci. Merasa kasihan dengan Serigala, Kelinci mendekatinya dan mencoba menghibur Serigala.

"Sudah-sudah, masih banyak yang peduli denganmu, relakan lah dia yang sudah menghianatimu" ucap Kelinci menasehati Serigala. Namun tidak ada tanggapan dari Serigala, dia hanya tertunduk lesu. Namun Kelinci tidak pantang menyerah. Dia juga ikut sedih ketika melihat Serigala bersedih.

Di samping itu, Rubah dan Macan selalu bertemu dan bercanda gurau di tepi sungai tempat mereka pertama kali bertemu. Namun, di satu waktu yang lain, Rubah mendapati Macan kekasih barunya berduaan dengan seekor Jaguar betina. Mereka terdengar sedang bermesra-mesraan, Rubah yang tidak tahan pun langsung menghampiri keduanya. "Apa yang sedang kalian lakukan di sini!" ucapnya dari belakang. Macan dan Jaguar itu menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang mengatakan kalimat itu.

Betapa terkejutnya Macan, ternyata itu adalah Rubah. "Siapa dia, kenapa dia berbicara seperti sedang membentak kita" kata Jaguar yang merasa heran. "Dia adalah kekasihku, kamu ngapain nempel-nempel dengan dia!" ungkap Rubah. "Kekasih?" kata Jaguar terkejut. "Dia adalah kekasihku, aku telah lama memiliki hubungan dengannya" ungkap Jaguar yang merasa ialah kekasih Macan yang sebenarnya.

"Sudah-sudah. Kenapa bertengkar. Bagaimana kalau kalian berdua menjadi kekasihku saja" kata Macan menyampaikan ide gilanya dengan wajah yang begitu mesum. Jaguar merasa jijik dengan sikap Macan, dia tidak menyangka sifat aslinya ternyata begitu buruk, padalah dia sudah lama memiliki hubungan dengan Macan. "Aku tidak sudi. Ambil saja dia untuk mu" kata Jaguar, kemudian pergi.

Rubah yang masih di sana menatap tajam mata Macan, kemudian juga pergi meninggalkannya. Rubah sangat menyesal dengan perbuatan yang dia lakukan kepada Serigala. Dia padahal memiliki kekasih yang begitu peduli dan tidak akan menghianatinya. Namun sebaliknya, dialah yang menghianati Serigala dan memilih Macan sebagai kekasih barunya.

Rubah mencari Serigala untuk meminta maaf dan berusaha agar Serigala mau menerimanya kembali. Namun, seperhatian apapun Serigala terhadap Rubah dan sedalam apapun Serigala mencintai Rubah. Dia juga memiliki hati, dan hati akan kecewa apabila sudah dikhianati. Serigala tidak berniat mencintai hati yang tidak tulus mencintainya. Dia mampu memaafkan Rubah, namun tidak untuk kembali seperti dulu.

Di samping itu, Serigala malah menerima hati Kelinci yang sudah lama mencintainya. Rupanya, Kelinci mengungkapkan perasaannya di sela-sela ia menghibur Serigala yang tengah patah hati. Serigala sudah melupakan kenangannya dengan Rubah dan belajar untuk mencintai Kelinci yang begitu mencintainya.

Betapa bahagianya Kelinci, karena cintanya dibalas oleh Serigala. Melihat kelinci bahagia membuat hati Serigala juga ikut bahagia, walau dia masih belum memiliki perasaan yang sama dengan perasaan kelinci kepadanya. Namun, dia akan belajar mencintai Kelinci yang begitu mencintainya.

****

Katanya, kembali mencintai itu seperti mengulang membaca buku cerita. Akan ada hal baru, pemahaman baru, dan menemukan hal-hal yang terlewatkan, meski tidak ada kejutan dan rasa penasaran seperti awal pertama kali membaca. Karena kita sudah mengalami dan mengetahui alur cerita buku yang kita baca. Memang, dengan mencintai kembali, kita bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi sebelumnya.

Namun,,,

Ketika buku yang sudah kita baca memiliki cacat. Ada halaman yang hilang, ada kalimat yang terhapus di dalamnya, ada kata yang buram dan tidak jelas. Bisakah kita menemukan hal baru seutuhnya? Bisakah kita memperbaikinya?

Dan bisakah kita mencintainya seutuhnya?

Akan sangat sulit! Apalagi, cinta yang dulu diemban pupus karena sebuah penghianatan. Cinta itu pupus karena orang yang dicintai ternyata lebih mencintai orang lain.

Mungkin itu yang sedang aku rasakan. Dia yang begitu aku cintai, namun dia lebih mencintai orang lain. Bukannya tidak ingin berjuang untuk meyakinkannya. Hanya saja, pengalaman pahit sudah begitu sering kudapatkan, membuatku harus berpikir lebih panjang. Sulit, melelahkan, begitu menguras tenaga, pikiran, dan perasaan. Lebih baik berjuang mendapatkan hati seseorang yang tidak mencintai kita, namun tidak juga mencintai orang lain, itu akan lebih banyak peluang diterima.

Mungkin saat ini, aku akan menunggu pilihan dari-Nya saja, sambil memperbaiki diri lebih baik lagi.

Rabu, 27 Desember 2023

#Meng-curhat

Namamu Abadi dalam Literasiku

Menulis adalah salah satu cara untuk mengekspresikan perasaan, terutama perasaan cinta. Banyak penulis yang mengabadikan nama orang yang dicintainya dalam karya-karya mereka, baik dalam bentuk puisi, cerpen, novel, maupun esai. Namun, tidak semua penulis beruntung mendapatkan balasan cinta dari orang yang diidam-idamkan. Ada yang harus merelakan kepergian orang yang dicintai, ada yang harus menyimpan rasa cinta dalam diam, dan ada yang harus menerima kenyataan bahwa orang yang dicintai sudah memiliki pasangan lain.

Salah satu penulis yang mengalami hal tersebut adalah penulis yang menulis tulisan ini hhhh. Penulis mengaku telah lama mencintai seorang wanita yang menjadi inspirasi dan motivasi penulis membuat tulisan. Wanita itu juga menjadi saksi dan sahabat dalam perjalanan hidup penulis. Namun, wanita itu tidak pernah mengetahui perasaan yang penulis rasakan kepadanya. Wanita itu hanya menganggap penulis sebagai teman biasa. Wanita itu bahkan sudah memiliki seorang kekasih.

Penulis tidak pernah berani mengungkapkan perasaan cinta kepada wanita itu. Penulis hanya bisa menulis tentang wanita itu dalam karya-karya penulis. Penulis selalu memasukkan nama wanita itu dalam cerita-cerita yang penulis buat, walau terkadang disamarkan. Penulis selalu membuat karakter yang mirip dengan wanita itu. Penulis selalu memberikan pujian dan penghargaan kepada wanita itu. Penulis selalu berharap wanita itu bisa membaca karya-karya penulis dan mengerti maksud penulis. Penulis selalu berdoa wanita itu bisa merasakan cinta penulis dan membalasnya.

Namun, itu semua hanya angan-angan penulis. Wanita itu tidak pernah membaca karya-karya penulis. Wanita itu tidak pernah mengerti maksud penulis. Wanita itu tidak pernah merasakan cinta penulis. Wanita itu tidak pernah membalas cinta penulis. Penulis tahu penulis tidak punya harapan. Penulis tahu penulis tidak pantas untuk wanita itu. Penulis tahu penulis harus melepaskan wanita itu. Tapi, penulis tidak bisa. Penulis terlalu mencintai wanita itu. Penulis terlalu bergantung pada wanita itu. Penulis terlalu takut kehilangan wanita itu.

Penulis hanya bisa berpegang pada karya-karya penulis. Penulis hanya bisa bersembunyi di balik kalimat-kalimat yang penulis buat. Penulis hanya bisa berfantasi di dalam imajinasi. Penulis hanya bisa mengabadikan nama wanita itu dalam literasi penulis. Penulis berharap suatu hari nanti, wanita itu bisa membaca tulisan ini dan tahu bahwa namanya abadi dalam literasi penulis.

Menulis adalah salah satu cara untuk mengekspresikan perasaan, terutama perasaan cinta. Namun, menulis juga bisa menjadi cara untuk melampiaskan rasa sakit, terutama rasa sakit karena cinta. Bagi Anda yang pernah mengalami hal serupa dengan penulis, semoga Anda bisa menemukan kebahagiaan dan kedamaian dalam menulis. Dan bagi Anda yang pernah menjadi inspirasi bagi penulis lain, semoga Anda bisa menghargai dan mengapresiasi karya-karya mereka. Karena, siapa tahu, nama Anda juga abadi dalam literasi mereka.


See You Ditulisan-tulisan Berikutnya:) ....

 


Rabu, 29 November 2023

My Journey

 

Banyak Saudara Warnai Hidup :)

        Jujur saja, punya banyak saudara adalah anugrah sekaligus tantangan. Aku, sebagai anak ketiga dari empat bersaudara merasakan hal semacam itu setiap hari. Aku belajar banyak hal dari saudaraku, mulai dari menulis, melukis, membaca, hingga mengenal nama-nama hewan dan tumbuhan.         Aku adalah gabungan dari mereka semua, tapi juga punya ciri dan keunikan sendiri hhhhh. Aku paling mirip dengan kakak laki-lakiku, dia penikmat alam, pecinta anime, dan menyukai olahraga. Dia adalah orang yang tempramental, egois, keras kepala, namun mandiri dan pekerja keras. Aku mengagumi prinsipnya yang teguh, yang membuatnya selalu berusaha mencapai apa yang dia inginkan. Aku mewarisi sebagian sifat-sifatnya, tapi juga mencoba mengembangkan diriku sendiri. Yang tidak ku dapati dalam diriku sebagaimana kakak laki-lakiku adalah sikap mandiri dan pekerja keras hhhh.

Foto Legend wkwk

        Berkebalikan dengan apa yang kudapat dari kakak laki-lakiku, sesuatu yang aku dapatkan dari kakak perempuanku adalah kreatifitas dan intelektualitas, seperti melukis, kerajinan tangan, menulis, dan membaca. Sedangkan hal yang aku dapat dari adek perempuanku hampir tidak ada hhhh, karena dialah yang mengikuti jejakku dan kakak-kakakku. Namun, kalau dipikir-pikir tidak ada sesuatu yang kuberikan kepadanya, sebab kebersamaan kami waktu kecil terbilang suram hhhh, kakaknya yang nakal ini sering menggagu dan menjahilinya huhuhu. Bahkan sampai sekarang :)
        Aku bersyukur punya saudara yang membentuk diriku menjadi seperti ini. Berprinsip seperti kakak laki-lakiku, kreatif seperti kakak perempuanku, dan sedikit humoris berkat kebersamaanku dengan adek perempuanku.
        Memang benar, memiliki banyak saudara membuat hidup lebih berwarna.

Senin, 20 November 2023

#Meng-Curhat

#Sampai Jumpa di Titik Bahagia Kita Masing-masing

Apakah pertemuan itu takdir??? Kalau iya, berarti perpisahan pun adalah takdir bukan??? Atau, semua itu hanyalah kebetulan???

Iya. Rangkaian itu adalah kebetulan ... Kebetulan yang ditakdirkan.

Dulu, di suatu waktu, aku dipertemukan dengan seseorang ..., lahir dalam labirin hatiku akan satu rasa ... Awalnya memang mengelak, tak ingin kuakui. Namun semakin aku mengelak, semakin aku bingung, apa yang sedang terjadi pada hatiku. Lama..., akhirnya pun terima, terima tuk mengakui bahwa..., aku sedang jatuh cinta.

Jatuh cinta memang biasa, seperti halnya cinta itu bisa terbalas, pun sebaliknya. Di samping itu, optimisme lahir dalam diriku, “Aku pasti diterima”. Namun prinsip yang telah tertanam dalam diriku mengatakan “Pacaran hanya akan menghantarkan pada kesengsaraan”. Dalam pikirku, pacaran pada dasarnya adalah putus. Dilema. Ingin kugunakan kesempatan ini. Namun takut bukan kesempatan, melainkan menyempatkan, yang pada akhirnya akan usai. Pikirku lagi, lebih baik tidak sama sekali, dan inilah yang terbaik.

Ahhh sial. Apa aku menyesal??? Satu sisi iya, pada awalnya. Namun kembali lagi, lebih baik tidak sama sekali, dan inilah yang terbaik. Aku tau kau menunggu, sampai pada akhirnya bosan lahir dengan perlahan, mungkin. Walau begitu, aku tetap dengan prinsipku dengan dalih “Menjaga”, aku sedang menjagamu. Apa kau paham??? Namun ya sudahlah. Sepi itu memang tidak enak, benarkan??? Silahkan cari penghibur lain dan sampai jumpa di titik bahagia kita masing-masing.

Kamis, 02 November 2023

My Journey

Awal Mula & Hobi Baru (1)



Kata orang, masa-masa remaja (SMA) adalah masa di mana kehidupan serasa sangat menyenangkan. Begitu banyak yang mengatakan, bahwa kenangan terindah yang nggak akan bisa terulang kembali adalah kenangan waktu duduk di bangku SMA. Aku tidak menyangkalnya, memang benar banyak kenangan-kenangan indah yang terukir di masa itu.

Para psikolog mengungkapkan bahwa, dunia remaja adalah dunia yang penuh dengan kelabilan, keingin tahuan yang tinggi, dan merasa dirinya dewasa, padahal yaa belum. Oleh karena itu gak heran banyak kasus anak-anak remaja yang mabuk-mabukan, balapan liar, pergaulan bebas, dan lain sebagainya. Hal itu adalah bentuk representasi dari keingintahuannya yang ingin mencoba berbagai hal. Namun gak semua anak-anak remaja gitu ya guys, contohnya orang yang menulis kisah dirinya di blog ini hhhh.

Aku di penghujung bangku sekolah

Aku Irpan, tapi kalian boleh manggil aku sesuka kalian, Ahmad Hadi Irpana adalah nama puanjaaangku hhh. Aku terlahir dari keluarga yang sederhana. Dari kesederhanaan itulah aku dididik dan dibesarkan menjadi lelaki yang yaa "sederhana, apa adanya" hhhiii. Kata orang, aku tipe yang ketika dengan orang dikenal begitu humoris, tapi ketika dengan orang yang gak dikenal bakal diam sediam diamnya hhh. Aku gak bakal bicara kalau gak diajak bicara duluan wkwk.

Kata teman-temanku pula, aku adalah orang yang pendiam, tidak enakan, dan tidak pedulian. Eeemm, sepakat sih. Aku tidak suka berbicara banyak dengan orang lain, apalagi dengan orang yang baru kukenal. Aku merasa tidak nyaman jika harus bersosialisasi atau berinteraksi dengan banyak orang. Aku lebih suka menyendiri dan menikmati kesendirianku. Asyeekk, lebih kek suram gak sih hhhh. Memang benar sih, aku suka akan kesunyian wkwk. Tapi sesekali bisa sih kumpul-kumpul sekadar mengerjakan tugas, basa basi dikit, saling tukar cerita tentang masa depan percintaan yang selalu saja kandas, yah sebatas itu hhh.

Aku juga tidak suka menyusahkan orang lain. Aku selalu berusaha untuk tidak merepotkan atau mengganggu siapa pun. Aku tidak mau menjadi beban bagi orang lain, apalagi bagi keluarga atau teman-temanku. Aku lebih memilih untuk menyelesaikan masalahku sendiri tanpa meminta bantuan atau saran dari orang lain. Aku juga tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarku. Aku tidak tertarik dengan berita, gosip, atau hal-hal yang sedang populer. Aku tidak mengikuti tren, mode, atau gaya hidup yang sedang digemari oleh banyak orang. Aku lebih suka mengikuti kata hatiku dan melakukan apapun yang aku sukai.

Namun, aku bukanlah orang yang apatis atau antisosial yaaa. Aku masih memiliki teman-teman dekat yang bisa mengerti dan menerima aku apa adanya. Dengan mereka, aku bisa menjadi diriku sendiri tanpa harus berpura-pura atau menyesuaikan diri. Dengan mereka, aku bisa bercanda, tertawa, dan bersenang-senang tanpa harus khawatir atau takut.


Hasil ke-random-an hhh

Salah satu hal yang membuat aku bahagia adalah melukis. Aku suka melukis sejak kecil. Aku suka menggambar apa saja yang ada di pikiran atau imajinasiku. Aku suka menciptakan dunia sendiri dengan kuas dan cat. Melukis adalah cara aku mengekspresikan diri dan melampiaskan emosiku. Selain itu, baru-baru ini aku mulai menyukai kegiatan menulis. Aku merasa menulis adalah hal yang serupa dengan melukis. Hanya saja, alatnya bukan kuas dan cat, melainkan pena kertas atau laptop dan halaman word putih dengan segala kecanggihannya. Menulis juga adalah caraku mengekspresikan diri dan melampiaskan emosiku.


Nugas matkul tarekat dosen tercinta huhuhu

Aku mulai menulis karena terbiasa mengerjakan tugas-tugas kuliah yang amat kumat pekat dan banyak huhuhu. Tetapi, mungkin karena aku juga mengambil jurusan yang orientasinya adalah berpikir dan terus berpikir, yakni Filsafat (Aqidah dan Filsafat Islam). Orang yang terus berpikir akan terbentuk mata hatinya untuk menuangkan pikirannya, yakni dengan menulis, seperti halnya para filsuf-filsuf terdahulu yang memiliki banyak karya (Tulisan).

Aku mulai menulis tentang apa saja yang terlintas di benakku. Aku menulis tentang perasaan, harapan, mimpi, khayalan, pengalaman, kenangan, atau apapun yang membuatku tertarik dan penasaran. Aku menulis tanpa memikirkan apakah tulisanku bagus, benar, atau layak dibaca oleh orang lain. Yang penting nulis ajalah hhhh.

Aku menulis untuk diriku sendiri. Aku menulis karena aku suka menulis. Menulis adalah hobi baru yang membuatku bahagia. Oleh karena itu, blog ini mulai kurintis untuk mengekspresikan segala yang kurasakan. Kunamai “Arena Tulis”, pada awalnya terinspirasi dengan filsuf Prancis bernama Boudiue dengan konsep pemikirannya, yakni (Habitus x Modal) + Ranah/Arena = Praktis. Hhhh ngerti gak?. Di sana ada kata Ranah/Arena, dan aku mengambil kata arena, lalu kusandingkan dengan kata tulis, sesuai dengan tujuan dibuatnya blog ini, yakni untuk menampung tulisan-tulisan yang bakal aku buat, maka jadilah nama "Arena Tulis".

Okey, mungkin sampai sini aja kali ya, sampai jumpa ditulisan-tulisan aku berikutnya di label My Journey.

Pandangan

Atheis pun Sebenarnya Beragama: Sebuah Pandangan Alternatif

by: Ahmad Hadi Irpana


            Atheisme adalah pandangan yang tidak mempercayai adanya Tuhan, atau menolak keberadaan Tuhan. Atheisme sering kali dianggap sebagai lawan dari agama, yang merupakan sistem kepercayaan dan praktik yang berkaitan dengan hal-hal yang dianggap sakral, ilahi, atau transenden. Namun, apakah benar bahwa atheisme dan agama adalah dua hal yang saling bertolak belakang? Apakah benar bahwa atheis tidak memiliki agama sama sekali?

        Dalam tulisan ini, saya ingin mengajukan sebuah pandangan alternatif yang berbeda dari pandangan umum tentang atheisme dan agama. Saya ingin mengatakan bahwa atheis pun sebenarnya beragama, karena mereka memiliki unsur-unsur agama yang tidak disadari oleh mereka sendiri. Unsur-unsur agama tersebut antara lain adalah keyakinan, pemujaan, dan nilai-nilai.

          Pertama, atheis memiliki keyakinan akan ketiadaan Tuhan. Keyakinan ini adalah dasar dari pandangan atheis tentang dunia dan hidup. Keyakinan ini juga merupakan sumber dari sikap dan perilaku atheis dalam berinteraksi dengan orang lain. Keyakinan ini juga merupakan identitas dari atheis sebagai kelompok sosial yang memiliki pandangan yang sama. Keyakinan ini mirip dengan keyakinan agama yang menjadi landasan dari sistem kepercayaan dan praktik agama.

               Kedua, atheis memiliki pemujaan terhadap akal dan pikiran mereka. Pemujaan ini adalah cara dari atheis untuk menghormati dan mengagumi akal dan pikiran sebagai alat untuk memperoleh pengetahuan dan kebenaran. Pemujaan ini juga merupakan cara dari atheis untuk mengekspresikan rasa syukur dan kagum terhadap akal dan pikiran sebagai anugerah yang dimiliki oleh manusia. Pemujaan ini juga merupakan cara dari atheis untuk menunjukkan loyalitas dan kesetiaan terhadap akal dan pikiran sebagai otoritas tertinggi dalam hidup mereka. Pemujaan ini mirip dengan pemujaan agama yang merupakan cara untuk menghormati dan mengagumi Tuhan sebagai sumber dari segala sesuatu.

               Ketiga, atheis memiliki nilai-nilai moral atau spiritual yang lain selain akal dan pikiran. Nilai-nilai ini adalah pedoman dari atheis untuk menjalani hidup dengan baik dan benar. Nilai-nilai ini juga merupakan tujuan dari atheis untuk mencapai kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup. Nilai-nilai ini juga merupakan saksi dari atheis untuk membuktikan bahwa mereka adalah manusia yang baik dan bermartabat. Nilai-nilai ini mirip dengan nilai-nilai agama yang merupakan pedoman, tujuan, dan saksi dari pengikut agama.

             Dari ketiga unsur agama di atas, dapat disimpulkan bahwa atheis pun sebenarnya beragama, meskipun mereka tidak menyadarinya atau tidak mau mengakuinya. Atheis memiliki keyakinan, pemujaan, dan nilai-nilai yang menjadi ciri khas dari agama. Atheis beragama kepada ketiadaan Tuhan, akal, pikiran, dan nilai-nilai lainnya.

            Saya menyadari bahwa pandangan saya ini mungkin menimbulkan pro dan kontra di antara pembaca, terutama di antara atheis dan teis. Saya tidak bermaksud untuk menyerang atau merendahkan pandangan atheis atau teis, tetapi hanya ingin berbagi pandangan saya yang berbeda. Saya berharap pandangan saya ini dapat memberikan wawasan baru bagi pembaca tentang hubungan antara atheisme dan agama.

 

Referensi:

Pengertian Agama : Unsur-Unsur dan Manfaatnya. Diakses pada 2 November 2023, dari https://berdakwah.com/pengertian-agama/.

Pengertian Agama. Diakses pada 2 November 2023, dari https://belajargiat.id/agama/.

Selly Ernawati, “Agama dan Unsur-unsurnya”. Diakses pada 2 November 2023, dari https://www.kompasiana.com/sellyernawati/54f7652aa33311f8368b466f/agamadanunsurunsurnya.

“Mengenal Unsur-Unsur Agama dalam Ilmu Antropologi”. Diakses pada 2 November 2023 dari https://tirto.id/mengenal-unsur-unsur-agama-dalam-ilmu-antropologi-gaZq

Baggini, J., & Stangroom, J. (2016). Ateisme dan Agama: Perspektif Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

 

 

Rabu, 01 November 2023

Ilmu

Jadikan Hatimu Setipis Kulit Bawang

Write by Irpan

Ilustrasi Gambar

Hati adalah salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia. Hati bukan hanya berfungsi untuk menyaring darah, menghasilkan empedu, dan menyimpan energi. Namun, hati juga memiliki makna lain dalam konteks kehidupan. Hati adalah tempat bersemayamnya perasaan, pikiran, dan jiwa. Hati adalah cerminan dari diri kita. Hati adalah penentu laku tindakan. Apabila hati bersih, maka bersihlah semua kepribadian manusia. Agar hati senantiasa bersih, hendaknya selalu mengingat Allah SWT, yakni dengan senantiasa berdzikir kepada Allah. Sebab, dengan dzikirlah hati kita menjadi tenang, dzikr adalah makanan qalb, dzikir adalah obat hati, dan dzikir adalah media agar hati dan pikiran senantiasa tersambung kepada Allah SWT.

Oleh karena itu, penting agar kita menjadikan hati kita selembut dan setipis mungkin, setipis kulit bawang, sehingga kita selalu ingat dengan Allah saat mendengar atau melihat kebaikan. Dengan demikian, kita akan mudah terharu, bersyukur, berdoa, dan berdzikir kepada-Nya. Kita juga akan mudah menangis karena takut kepada-Nya dan karena cinta kepada-Nya.

Salah satu kisah yang menginspirasi kita untuk menjadikan hati setipis kulit bawang adalah kisah Khalifah  Umar bin Khattab masuk Islam. Khalifah Umar bin Khattab adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal dengan keberanian, keadilan, dan kebijaksanaannya. Namun, sebelum masuk Islam, sang Khalifah (ke-2) adalah orang yang sangat membenci dan menentang Nabi Muhammad SAW. Umar bin Khattab pun berbalik arah menuju rumah adiknya. Di sana ia mendengar suara Khabbab bin al-Arat yang sedang membacakan surat Thaahaa dari sebuah lembaran kepada Fatimah dan suaminya. Umar bin Khattab pun marah dan memukul adiknya hingga berdarah. Melihat darah mengalir dari kepala adiknya, Umar bin Khattab merasa menyesal dan meminta lembaran tersebut untuk dibacakan. Setelah membaca lembaran tersebut, hati Umar bin Khattab pun tersentuh oleh keindahan dan kebenaran ayat-ayat Al-Qur’an. Ia pun menyadari bahwa Nabi Muhammad SAW bukanlah tukang syair atau tukang tenung, melainkan utusan Allah yang membawa risalah Islam. Ia pun memutuskan untuk masuk Islam dan menyatakan syahadat di hadapan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Dengan masuknya Umar bin Khattab ke dalam Islam, maka bertambahlah kekuatan dan semangat kaum Muslimin untuk menyebarkan agama Allah. Umar bin Khattab juga menjadi salah satu penolong dan penasihat Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan. Ia juga menjadi salah satu khalifah yang memimpin umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Kisah di atas sangat inspiratif, di mana seorang yang perkasa, tegas, pemberani, yang sebelum memeluk Islam, Umar adalah salah satu tokoh penentang ajaran Nabi Muhammad SAW. Namun, pada saat mendengar bacaan Al-Qur’an oleh adiknya, beliau tersentuh dan berniat untuk memeluk ajaran Islam. Bagaimana pun kerasnya tentangan Khalifah Umar terhadap ajaran yang dibawa Nabi Muhammad, tetap hatinya memiliki kelembutan. Dinding hatinya lenyap, hancur, terbuka layaknya kulit tipis bawang yang terkena goresan pisau.

Motivasi

Motivator Terulung Ada pada Diri Sendiri

Write: Irpan

Ilustrasi Gambar

        Dalam perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan dan rintangan, seringkali kita mencari sumber motivasi di luar diri kita. Namun, sejatinya motivator terulung ada pada diri pribadi. Kekuatan untuk mendorong diri menuju impian dan tujuan sejati berasal dari dalam diri kita sendiri.

        Setiap individu memiliki potensi luar biasa yang kadang-kadang terlupakan atau terpendam. Motivator terulung itu adalah keinginan kuat untuk meraih keberhasilan, kegigihan untuk mengatasi hambatan, dan tekad untuk terus berkembang. Ketika kita belajar menggali sumber motivasi dalam diri sendiri, itulah saat kita merasakan kekuatan sejati.

        Sebagai motivator terulung bagi diri sendiri, kita mampu mengubah rintangan menjadi peluang, kegagalan menjadi pelajaran berharga, dan mimpi menjadi kenyataan. Kita menjadi pendorong utama dalam mewujudkan aspirasi dan mencapai tujuan hidup kita.

        Tentu, bukan berarti kita harus menutup diri dari inspirasi luar. Inspirasi dari orang lain, buku, atau pengalaman bisa memperkaya dan memperluas pemahaman kita. Namun, inti dari motivasi sejati tetap berada dalam diri pribadi.

        Selalu ingat bahwa Anda memiliki motivator terulung di dalam diri Anda. Ketika Anda menggali potensi dan kekuatan batin tersebut, Anda dapat mengatasi segala hal dan menjadi arsitek utama dalam membangun masa depan yang gemilang. Jadi, jadilah motivator terulung bagi diri pribadi Anda, dan biarkan semangat itu membimbing Anda menuju keberhasilan yang Anda impikan.

 


Minggu, 15 Oktober 2023

Artikel Jurnal

Fenomena Degradasi Intelektual dan Dekadensi Moral: Restorasi Nalar Kritis dan Etika pada Mahasiswa


Ahmad Hadi Irpana
Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, UIN Antasari Banjarmasin

Abstrak

Judul tulisan ini adalah “Fenomena Degradasi Intelektual dan Dekadensi Moral: Restorasi Nalar Kritis dan Etika pada Mahasiswa”. Tulisan ini membahas tentang penyabab terjadinya fenomena degradasi intelektual dan dekadensi moral pada mahasiswa, serta mencari solusi dan cara efektif untuk memulihkan intelektualitas dan moralitas mahasiswa. Penulis menggunakan metode studi literatur, yakni dengan mengumpulkan sumber buku-buku, jurnal serta artikel lainnya yang relevan dan berkaitan dengan topik pembahasan. Hasil yang didapat mengungkapkan bahwa, fenomena degradasi intelektual dan dekadensi moral terjadi akibat lingkungan yang buruk serta perngaruh perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat. Upaya yang bisa dilakukan agar dapat memulihkan degradasi intelektual dan dekadensi moral yang secara tidak langsung mengakibatkan nalar kritis dan etika pada mahasiswa menipis, yaitu dengan menguatkan pendidikan karakter (akhlak) dan nasionalisme kepada para mahasiswa.



Jumat, 13 Oktober 2023

Esai

DUA SISI WAJAH ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI): KEBANGUNAN ATAU KEKACAUAN PENDIDIKAN DI PERGURUAN TINGGI

Oleh: Anita dan Ahmad Hadi Irpana

Pendahuluan

    Fenomena munculnya kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dengan segala kepraktisannya dapat memicu keinginan manusia dalam mewujudkan segala hal secara instan. Sejak hadirnya AI, banyak perubahan yang terjadi karena dampak yang ditimbulkannya, baik dalam ranah ekonomi, sosial budaya, politik sampai pendidikan. Intelegensi pada AI yang sangat mengesankan, yakni mampu mengarsip data dalam jumlah besar dan mampu mentransfer data yang diinginkan kepada penggunanya, di mana pun dan kapan pun dengan cepat. Keandalan lainnya ada pada hal-hal yang berkaitan dengan basis matematika dan statistika yang tak terbatas, berapa pun jumlah data yang dimasukkan ke dalamnya.

        Menurut Simplilearn (2020), para ilmuan mulai aktif mengeksplorasi AI dengan kompabilitas komputer pada tahun 1940-1950-an, yakni dalam rangka memberikan solusi terhadap pekerjaan yang mereka lakukan. Pada masa itu, komputer sudah banyak digunakan. Bahkan, komputer menjadi peranan penting dalam perang dunia I dan II, hingga memicu temuan-temuan baru dalam keilmuan komputer. Setelah berakhirnya perang, pembahasan terkait dengan AI berkembang menjadi semakin cepat. Pada tahun 1950, Alan Turing seorang ahli matematika mempertanyakan perihal “Apakah mesin mampu berpikir layaknya kemampuan berpikir pada manusia?”. Ia memperkenalkan sebuah konsep yang disebut dengan Turing Test, yakni kegiatan mengukur kecerdasan mesin dan algoritme genetik.5 Alan Turing dianggap sebagai pencetus mula-mula berdirinya AI. Namun, topik yang penulis bahas pada artikel ini sebenarnya bukan berkaitan dengan sejarah AI, melainkan apa saja dampak positif-negatif AI bagi pelajar (mahasiswa) dan yang mengajar (dosen) di perguruan tinggi maupun bagi instansi yang menaunginya, yakni perguruan tinggi itu sendiri. Tujuan pembahasan ini adalah agar kita bisa lebih kritis dan cermat menggunakan AI dalam dunia pendidikan.


Full Teks : PDF


Rabu, 04 Oktober 2023

Ranah meng-Curhat

#Ratapan Hati yang Terluka adalah Pintu Menuju Tuhan


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Di satu waktu aku merasakan hal yang belum pernah kualami sebelumnya. Perasaan itu tampak begitu membebaniku dalam beraktivitas. Tidur terasa sulit, makan terasa tidak nikmat, keseharian pun diurungi dengan lamunan yang tidak terarah. Malu rasanya mengakui, tapi apa yang kurasakan itu memang perasaan yang mungkin sudah terlintas dipikiran Anda. Perasaan semacam itu biasanya disebut anak zaman sekarang dengan galau.

Madrasah Tsanawiyah adalah tempat ku menimba ilmu di masa remaja awal. Di masa inilah awal mula perasaan semacam itu muncul. Ingin rasanya mengisahkan apa yang menjadi sebab munculnya perasaan itu. Namun tetapi, kata orang jangan terlalu membuka privasi diri kepada orang lain, Opah Upin & Ipin juga pernah berkata “Biarlah rahasie”.

Singkat cerita, Madrasah Tsanawiyah sudah kulalui dan mulai menyambung sekolah yang masih berbasis Islam, yakni Madrasah Aliyah. Namun perasaan itu tetap ada dan tidak berubah. Sampai pada satu waktu, perasaan itu mulai memudar dan digantikan oleh perasaan baru, yakni perasaan yang dulu juga pernah kurasakan sebelum perasaan yang disebut dengan galau itu muncul. Suka, suka dengan seseorang. Itulah yang kurasakan. Bahagia, senang, dan damai. Namun pada akhirnya, kembali ke setting awal. Perasaan suka yang melahirkan bahagia, senang, dan damai itu kembali berubah menjadi apa yang disebut dengan perasaan galau.

Hal semacam ini berlawanan dengan narasi pada judul buku RA. Kartini, Habis gelap terbitlah terang, karena apa yang kurasakan diawal adalah kebahagiaan yang biasanya disandarkan pada kata kias terang. Sebaliknya kata gelap dikiaskan pada makna gundah, galau, tidak bersemangat dan suram. Hal ini membuatku berpikir bahwa apa yang kualami saat itu adalah kalimat sebaliknya, yakni Habis terang, terbitlah gelap.

Aku mulai muak dengan keadaanku yang seperti itu. Akhirnya, aku mulai mencari sesuatu yang dapat membuatku bahagia, tetapi tidak menghantarkan kembali kepada kegalauan. Sesuatu yang mampu menopang perasaan senang dan kedamaian. Aku mulai berpikir absolut. Pikiran yang semestinya dipikirkan oleh seorang yang beragama. Aku ingin mengenal Tuhan yang menciptakan ku, menciptakan perasaan yang pernah ku rasakan sebelumnya, menciptakan sesuatu yang membuat perasaan itu muncul dalam diriku, aku mulai ngelatur dalam konsep rohani.

Sejak saat itulah, ku perbaiki diriku dan aktivitas/ritual keagamaan ku. Aku mulai merasakan perasaan cinta keilahian/ cinta trasendental. Konsep semacam ini ingin ku dalami lagi, lagi dan lagi. Akhirnya aku memberanikan diri membeli sebuah buku di media online. Buku itu adalah karya sufi terkenal, Sang master cinta, beliau adalah Jalaluddin ar-Rumi. Buku yang ku beli adalah terjemahan kitab Masnawi. Dalam buku tersebut dipaparkan syair-syair monumental yang memiliki makna tentang keilahian. Bacaan yang selalu kuingat adalah, ketika Rumi mengalami kegundahan, galau, dan kegelisahan hati akibat tidak bisa menemui gurunya, perasaan itu berubah menjadi perasaan cinta ilahiah/trasendental. Menurutku, apa yang dialami oleh Rumi juga kualami saat itu. Memang benar apa kata Rumi, bahwa ratapan hati yang terluka adalah pintu menuju Tuhan.

Selasa, 03 Oktober 2023

Ranah Ilmu

Maulidur Rasul Tradisi atau Doktrin Agama: Mencintai Nabi Mengapa Tercela?

by: Ahmad Hadi Irpana


Sumber: Google Images

Sebelumnya saya ucapkan selamat memperingati Maulid Rasul 1445 H bagi para pecinta dan yang meyakininya. Bulan Rabi'ul Awal, bulan di mana lantunan sholawat bergemuruh di seluruh Negeri yang mengidap penyakit rindu kepada Rasulullah. Bulan di mana guyuran air mata para pecinta begitu derasnya, sebab rindu yang begitu dalam kepada Sang Pujaan. Mengapa tidak, di bulan inilah Rasulullah SAW dilahirkan, yakni pada tanggal 12 Rabi'ul Awal.

          Maulid pada dasarnya adalah bentuk pengekspresian para pecinta Rasulullah. Kata maulid diambil dari bahasa Arab yang artinya tempat, hari atau waktu kelahiran. Dilangsir dari Islamkaffah.id, bahwa maulid sebenarnya tidak pernah diajarkan Rasulullah kepada para sahabat untuk memperingatinya. Maulid Nabi Muhammad SAW secara resmi diperkirakan bermula pada abad ke-10 Masehi oleh Dinasti Fatimiyah, sebuah kerajaan Syiah Ismailiyah yang menguasai Mesir dan sebagian Timur Tengah. Raja pertama yang mengadakan perayaan Maulid Nabi adalah al-Muiz Li Dinillah, yang merupakan keturunan langsung Nabi Muhammad SAW dari jalur Fatimah. Perayaan Maulid Nabi dilaksanakan dengan cara mengundang para ulama, ahli tasawuf, ahli ilmu, dan rakyat untuk berkumpul di istana dan mendengarkan kisah tentang kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad SAW. Selain itu, raja juga memberikan bantuan kepada fakir miskin, anak yatim, dan tawanan perang. Maulid Nabi Muhammad SAW mulai tersebar luas di dunia Islam setelah Dinasti Ayyubiyah mengambil alih kekuasaan Dinasti Fatimiyah pada abad ke-12 Masehi. Salah satu penguasa Ayyubiyah yang terkenal adalah Sultan Salahuddin al-Ayyubi, yang berhasil mengalahkan pasukan salib dan menguasai kembali Yerusalem. Beliau merayakan Maulid Nabi dengan menghias kota dengan lampu dan bendera, serta menggelar pawai dan doa bersama.

           Berangkat dari penjelasan di atas, banyak kelompok-kelompok yang menolak, mengharamkan, bahkan mengkafir-kafirkan kelompok yang merayakan peringatan maulid. Timbul sebuah pertanyaan, apakah maulid Rasul itu tradisi atau doktrin agama? Menanggapi pertanyaan tersebut, Prof Dr. Al-Habib Sa'id Agil Husin Al-Munawar saat menjadi pembicara pada seminar nasional dalam rangka peringatan hari lahir Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Antasari Banjarmasin ke-61 (2022), beliau mengatakan bahwa maulid termasuk tradisi juga doktrin. Tradisi, karena memang tidak ada dalil yang secara langsung menyebutkan perintah perayaan maulid. Meskipun begitu, para ulama menyebutkan bahwa Nabi Muhammad pernah berpuasa saat datangnya hari kelahiran beliau, hal ini menjadi representasi bahwa maulid sebenarnya adalah bentuk lain untuk merayakan hari kelahiran Rasulullah. Selain itu, Abu Lahab (paman Nabi Muhammad), pernah memerdekakan budaknya karena senang dan bahagia ponakannya lahir ke dunia, meski pun selanjutnya beliau menjadi musuh yang menghalang-halangi dakwah Nabi Muhammad SAW.

           Dari kisah di atas, dapat disimpulkan bahwa maulid Nabi Muhammad tidak bisa dikatakan haram secara sepihak, karena pada dasarnya maulid merupakan bentuk lain dari perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Meskipun sebuah tradisi, apakah tradisi yang membawa kepada kebaikan dan cinta kepada Rasulullah dilarang? Padahal ada hadis yang menyatakan bahwa "seseorang akan bersama dengan orang yang dicintainya", karena itulah kita melaksanakan maulid. Kemudian, di satu sisi yang lain, maulid merupakan doktrin agama. Doktrinnya adalah mengajak kita untuk mengikuti akhlak dan budi pekerti Rasulullah, mengajak untuk mencintai, dan mengingat Rasulullah SAW.

         Ujaran lain timbul, bahwasanya kelompok yang merayakan maulid terlalu berlebihan dalam mencintai Rasulullah, dari menangis ringan sampai histeris. Menanggapi ujaran tersebut, berlebihan mana, seseorang yang bersholawat sampai menangis ataukah bersholawat setiap detik, setiap waktu dan setiap saat tanpa henti? Banyak hadits-hadits yang menyebutkan bahwa Allah dan para Malaikat selalu (setiap saat dan setiap waktu) bersholawat kepada Rasul-Nya. Allah berfirman dalam Q.S Al-Ahzab ayat 56:

                                اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Artinya: Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.

            Ayat tersebut sudah sangat jelas memerintahkan kita agar bersholawat kepada Nabi Muhammad, karena Allah dan para Malaikat-Nya selalu bersholawat kepada Nabi Muhammad. Allah dan Malaikat saja bersholawat, kok umatnya enggak? Bersholawat dalam perayaan maulid adalah pengekspresian para pecinta dan para perindu baginda Nabi Muhammad. Dalam syair terkenal disebutkan:

وَ مَنْ كَانَ مِثْلِي مُعَنّى مُضَنّى 

Sesiapa sepertiku kan jadi tempat celaan

بِحُبِّ النَّبِيِّ لمَا ذَا يُلا َمْ‎

Mencintai Nabi kenapa tercela? 

            Manusia memang tidak lepas dari celaan manusia lain, mencintai Nabi pun banyak yang mencela. Mencintai Nabi mengapa dicela? 

 

Rabu, 12 Juli 2023

Esai

Fondasi Identitas Nasional: Keanekaragaman Budaya yang Menghubungkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Ahmad Hadi Irpana

e-mail: Irpna243@gmail.com

        Indonesia adalah negara yang memiliki wilayah yang sangat luas dari Sabang sampai Marauke. Wilayah tersebut dihuni oleh berbagai macam etnik, kebudayaan, agama, bahasa, suku dan bangsa yang memiliki sikap ingin mengembangkan kelompoknya secara otonom, sehingga terlihat sebagai masyarakat multietnik atau plural/majmuk (Pratiknjo, 2012, hlm. 19). Beragamnya budaya, agama, bahasa, suku dan bangsa di Indonesia membentuk suatu pandangan yang disebut dengan “Identitas Nasional” (Sudiantara, 2021, hlm. 5–6). Identitas nasional pada dasarnya adalah perwujudan nilai-nilai suatu budaya yang lahir, tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dengan ciri khasnya masingmasing. Dari kekhasannya itulah lahir keunikan yang membedakan dengan suku bangsa lainnya. Dalam konteks keindonesiaan, identitas nasional berkaitan dengan kebudayaan yang lahir sebelum datangnya agama-agama besar di Indonesia dengan banyaknya suku, ras, bahasa yang terhimpun dalam satu kesatuan menjadi suatu kebudayaan nasional dengan berpatok pada Pancasila dan konsep Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (Noor, 2019, hlm. 73). Hal inilah yang membuat Indonesia dikenal oleh negara dan bangsa-bangsa lain di luar sana.


Full Teks

Pdf

Selasa, 27 Juni 2023

Makalah

 Teori dan Pemikiran Pierre Felix Bourdieu

Oleh: Ahmad Hadi Irpana

        Fakta di lapangkan sering kali terlihat bahwa kaum yang memiliki kekuasaan akan mendominasi kaum yang tidak memiliki kekuasaan. Ini adalah permasalahan dalam bidang sosial. Dalam perkembangannya telah banyak lahir para tokoh-tokoh yang mengkaji tentang permasalahan tersebut dengan perspektif dan teori-teorinya masing-masing.
        Pierre Felix Bourdieu adalah seorang sosiolog sekaligus filsuf yang banyak mengkaji dibidang tersebut, dengan mengemukakan pemikiran atau teori-teorinya. Berawal dari tertarik dengan pemikiran-pemikiran para filsuf dan sosiolog lainnya, ia mendapatkan model pemikirannya sendiri, yakni strukturalisme konstruktif yang setidaknya termuat beberapa konsep yakni tentang habitus, ranah dan modal. Lebih lanjut akan dibahas secara singkat dan sederhana (mudah dipahami) dalam sub-judul berikutnya.

Full Teks:

Esai

Problematik di Era-digital: Media Sebagai Agama Baru dan Agama Sebagai Media Bagi Masyarakat Modern

Oleh: Ahmad Hadi Irpana

        Agama bisa menjadi pemersatu sekaligus bisa menjadi pemisah atau pemecah belah kerukunan bermasyarakat. Pada umumnya agama adalah wadah dan sebagai eksistensi bagi penganutnya yang yakin akan adanya Tuhan. Agama harus dipahamisebagai nilai-nilai yang baik, karna yang paling penting dari agama adalah pengaplikasian nilai-nilai pada agama itu sendiri, bukan hanya dikenal sebagai simbol-simbol formal atau narasi teks belaka. Dengan adanya agama, moral serta psikologis yang baik dapat di bangun pada diri manusia. Di sisi lain, adanya media yang hadir di tengah-tengah masyarakat, terkhusus internet dan juga televisi yang sangat terlihat pengaruhnya di kehidupan manusia modern, yang mampu merubah perilaku dan perbuatan seseorang. Pengaruh tersebut bisa membawa seseorang ke jalan yang positif atau terjerumus ke hal-hal yang negatif.

Full teks:

pdf

Esai


Membentuk Karakter Kepemimpinan Yang Ideal bagi Mahasiswa Era-Orde Maya Melalui Aktualisasi Iman Kepada Nabi dan Rasul 

Oleh: Ahmad Hadi Irpana

Mahasiswa adalah seorang yang mengemban pendidikan di perguruan tinggi. Mahasiswa di sebut-sebut sebagai agent of change atau agen perubahan. Mahasiswa juga di sebut sebagai kaum intelektual yang di anggap lebih pintar dan berpengetahuan di bandingkan dengan orang awam. Hanya dengan duduk-duduk santai di warung kopi atau yang sekarang sering di sebut dengan cafe, sambil diskusi dan bincang-bincang santai para mahasiswa dapat menuangkan pemikiran ilmiahnya dan tak jarang mendapatkan gagasan-gagasan yang berkaitan dengan masalah di sekitarnya, sehingga mampu membuka ruang solusi terhadap masalah-masalah tersebut. 


Full Teks:

Pdf

Ranah Ilmu

 


Sumber: Pinterest "Security Check Required"

Nasehat Guru Zuhdi “Dalam Penolakan Ada Bahasa Cinta”

Oleh: Ahmad Hadi Irpana
e-mail: Irpana243@gmail.com

 

Banyak sekali beredar cuplikan video hasil tangan-tangan kreatif yang menayangkan sebuah nasehat seorang ulama asal Kalimantan Selatan, yakni alm. KH. Ahmad Zuhdiannor (W: 9 Ramadhan 1441) di media sosial seperti Facebook, Instagram, Tik Tok, You Tube, story WhatsApp dan lainnya. Isi dari video tersebut adalah nasehat agar bisa memahami kehendak Allah S.W.T, bahwa ketika seorang hamba meminta sesuatu kepada Allah tetapi tidak kunjung dikabulkan, bukan berarti Allah tidak mencintai hamba-Nya. Justru di dalam penolakan tersebut ada cinta kasih Allah terhadap seorang hamba.

Kata alm. KH. Ahmad Zuhdiannor atau yang akrab dipanggil Guru Zuhdi bahwa dalam penolakan ada bahasa cinta. Ketika seorang pria meminta kepada teman wanitanya supaya dicarikan kekasih hati untuk dirinya, namun teman wanitanya tersebut menolak. Maka, kata Abah Guru Zuhdi seorang pria harus jeli dan peka, ada bahasa cinta di dalam penolakan tersebut. Mana mungkin seseorang bisa rela melepas orang yang dicintainya begitu gampangnya. Demikian analogi yang dipaparkan seorang ulama karismatik dari tanah Banjar yang sontak direspon gemuruh tawa jemaah pengajian beliau.

Begitu pula hubungan seorang hamba dengan Tuhannya. Ketika, seseorang berdo’a meminta kekayaan, jabatan yang tinggi, sembuh dari penyakit dan segala yang berkaitan dengan kebahagiaan di dunia. Ketika Allah tidak kunjung mengabulkan permintaannya, maka seorang hamba harus paham dan mengerti bahwa yang diinginkan Allah adalah agar hamba tersebut berdo’a untuk dekat dengan-Nya,  agar hamba tersebut menginginkan Alah bukan kekayaan, bukan kesehatan dan jabatan yang diinginkannya. Kurang lebih begitu apa yang disampaikan Abah Guru Zuhdi kepada jemaah pengajian beliau.

Namun pada dasarnya, semua do’a pasti dikabulkan oleh Allah, hanya saja do’a-do’a tersebut kadang ditunda untuk dikabulkan, karena terhalang dosa kemaksiatan. Terkadang, Allah juga mengganti permintaan yang diinginkan hamba-hamba-Nya dengan sesuatu yang mereka butuhkan. Sungguh tampak sifat Rahman dan Rahim Allah terhadap hambanya. Namun sayang, kebanyakan dari hamba-Nya tidak mau mengerti dan tetap melakukan perbuatan yang melanggar hukum Allah. Semoga kita tergolong dalam hamba yang dicintai Allah dan tergolong hamba yang sabar serta tergolong hamba-hamba-Nya yang mau mengerti dan paham akan kehendak Allah S.W.T. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.


Referensi:


Puisi?

Malam dan Sunyi Gelap langit merayap lembut, Lembayung jingga mulai redup Ku rebah di pangkuan sunyi. Malam membisik lagu rahasia, meredam...